sembunyi dibalik baju putih bersongkok
bersarung merah
ku sembunyikan hitamku dibaliknya
hitam yang mengalir beriringan dengan putih.
putihku ku panjatkan, hitamku ku kujalankan
mereka berjalan bergandengan
seolah sepasang anak kembar
tak bisa ku lepaskan
hanya bisa ku abaikan
terus ku mendayung ditengah luas samudra
mencari setetes mentari
sembari ku sembunyikan hitamku dibalik putih
namun, mimpi hanyalah mimpi
mentari tak kunjung ku dapati
hanya hati yang semakin mengkerut
mengekang harapan
haruskah ku pergi ke ujung dunia?
Sembunyi di Balik Putih
Sembunyi di balik baju putih bersongkok,
bersarung merah yang melingkup erat,
ku selimuti hitamku dengan warna-warna itu,
hitam yang mengalir, bercampur dengan putih.
Putihku ku panjatkan ke langit luas,
hitamku ku jalankan di tanah yang diam.
Mereka berjalan, bergandengan erat,
seolah sepasang anak kembar
tak terpisah oleh waktu,
tak tercerai oleh jarak.
Namun, tak bisa ku lepaskan,
hanya bisa ku abaikan.
Di tengah luas samudra, ku dayung perahuku,
mencari setetes mentari
yang tersembunyi di balik cakrawala.
Tetapi, mimpi hanyalah mimpi.
Mentari tak kunjung ku dapati,
hanya bayangan yang membeku di sudut hati,
mengkerut, mengekang harapan.
Haruskah ku pergi ke ujung dunia,
meninggalkan hitamku di sana?
Atau ku bawa saja semuanya,
berjalan tanpa akhir,
dalam diam yang penuh rahasia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar