bunga delima bunga pelita yang menggema
mengarungi deru samudera
menjajaki pandang
melihat sutra
memanjang dari toska langit hingga
jingga hati
menjadi pengikat jiwa batin
memelintit tali menjadi kepang tak berujung
menyulam alunan aksa
menjadi metapora
indah menawan
bagai senyum mentari
hangat di hati
menemani bulan bintang tak kira
indah bahagia tak terasa
jujur riang indah
menjadi alunan mekarnya matahari
menyinsing sanggul permana
sudah taksanggup menggema
akhir tak berpikir
indah tak berkira
sudah berhenti
hati mencintai tak pasti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar